Empat Kasus Penembakan Yang Pernah Terjadi Di Texas

Empat Kasus Penembakan Yang Pernah Terjadi Di Texas

txsafeguard – Penembakan massal di Walmart El Paso, Texas pada Sabtu( 3 atau 8) pagi waktu setempat, menambah deretan insiden mematikan dalam sejarah modern Amerika. Tidak hanya El Paso, paling tidak terdapat 3 peristiwa penembakan sangat mematikan yang terjadi di area Texas. Berikut ringkasan Empat Kasus Penembakan Yang Pernah Terjadi Di Texas kami rangkum dari berbagai sumber :

Empat Kasus Penembakan Yang Pernah Terjadi Di Texas

Empat Kasus Penembakan Yang Pernah Terjadi Di Texas

– Universitas Texas

Empat Kasus Penembakan Yang Pernah Terjadi Di Texas – 1 Agustus 1966, Mantan marinir AS, Charles J. Whitman membunuh 16 orang di Universitas Texas, Austin, Texas. Tidak hanya menimbulkan 16 korban jiwa, tercatat setidaknya 30 orang hadapi luka- luka. Charles Joseph Whitman( 24 Juni 1941- 1 Agustus 1966) merupakan seorang pembunuh massal Amerika yang populer sebagai” Texas Tower Sniper”. Pada tanggal 1 Agustus 1966, ia memakai pisau buat membunuh ibu serta istrinya di rumah masing- masing, setelah itu pergi ke Universitas Texas di Austin dengan banyak senjata api serta mulai menembaki orang tanpa pandang bulu. Ia menembak mati 3 orang di dalam menara universitas. Ia setelah itu pergi ke dek pemantauan lantai 28 menara, di mana ia menembaki orang dengan cara acak sepanjang sekitar 96 menit, membunuh 11 orang tambahan serta melukai 31 yang lain, tercantum seorang wanita yang luka- lukanya mencegah kehamilannya hingga lumayan bulan, saat sebelum ia ditembak. mati oleh petugas polisi Austin. Whitman menewaskan keseluruhan 16 orang serta satu janin; korban ke- 16 meninggal 35 tahun setelah itu karena luka- luka yang dideritanya dalam serangan itu.

Tepat sehabis tengah malam pada tanggal 1 Agustus, Whitman pergi ke apartemen ibunya di 1212 Guadalupe Street. Sehabis membunuh ibunya, ia menaruh tubuhnya di tempat tidurnya serta menutupinya dengan seprai.Bagaimana ia membunuh ibunya masih diperdebatkan, namun para pejabat yakin ia membuat ibunya tidak sadarkan diri saat sebelum menikamnya di dalam hati. Whitman setelah itu kembali ke rumahnya di 906 Jewell Street, di mana ia membunuh istrinya dengan menikamnya 3 kali di jantung saat ia tidur. Ia menutupi tubuhnya dengan seprai, kemudian melanjutkan catatan ketikan yang ia mulai malam tadinya. Ia pula meninggalkan instruksi di rumah kontrakan yang meminta supaya 2 rol film kamera dikembangkan serta menulis memo pribadi pada tiap- tiap saudara laki- lakinya. Pada jam 5: 45 pagi tanggal 1 Agustus 1966, Whitman menelepon bos istrinya di Bell System buat menarangkan kalau Kathy sakit serta tidak bisa bertugas hari itu. Ia melaksanakan panggilan telepon seragam ke tempat kegiatan ibunya 5 jam setelah itu. Entri jurnal terakhir Whitman ditulis dalam bentuk lampau, menunjukkan kalau ia sudah membunuh istri serta ibunya.

Sekitar jam 11: 35, Whitman tiba di University of Texas di kampus Austin. Ia salah mengenali dirinya sebagai asisten peneliti serta memberi ketahui penjaga keamanan kalau ia terdapat di sana buat membawakan perlengkapan. Ia setelah itu naik ke lantai 28 menara UT, menewaskan 3 orang di dalam tower, serta melepaskan tembakan dari dek pemantauan dengan senapan mencari serta senjata yang lain. Dengan cara keseluruhan, Whitman membunuh 4 belas orang serta menyakiti 3 puluh satu dalam 96 menit saat sebelum ia ditembak serta dibunuh oleh petugas polisi Austin Sersan Ramiro Martinez serta Patroli Houston McCoy. Mereka sudah berlari ke puncak menara buat menghentikan Whitman.

Baca Juga : 10 Rekomendasi Penyewaan Penginapan Terbaik di Waco, Texas

– Kafetaria Luby, Texas
George Hennard membentur truknya ke dinding Kafetaria Luby saat sebelum menjatuhkan tembakan yang membunuh kurang lebih 23 orang. Pria berumur 35 tahun itu setelah itu bunuh diri. Saat sebelum menembak, Hennard berteriak,” Semua wanita di Killen serta Belton kejam. Ini( tembakan) merupakan balasan akibat perbuatan kamu pada aku serta keluarga aku! Ini yang telah dilakukan masyarakat Bell pada saya. Ini hari pembalasan.” Tidak hanya peristiwa itu terdapat 12 permasalahan penembakan lain di AS dengan jumlah korban tewas di atas 12 orang, semacam di SD Sandy Hook, Newton, Connecticut, yang membunuh 20 anak berusia 6 serta 7 tahun. Penembakan dicoba oleh Adam Lanza sebagian hari saat sebelum Natal. Ia langsung bunuh diri sehabis menembak. Penembakan menewaskan 21 orang pula terjadi di restoran cepat saji McDonald’ s di San Ysidro, California. Pelakunya merupakan James Huberty( 41). Penembak jitu sukses menembak Huberty satu jam sehabis ia beraksi.

– Gereja Baptis Pertama Sutherland Springs, Texas
Pada tanggal 5 November 2017, terjadi penembakan massal di Gereja Permandian Awal di Sutherland Springs, Texas, sekitar 48 kilometer dari kota San Antonio. Pelakunya merupakan Devin Patrick Kelley yang berumur 26 tahun serta berasal dari New Braunfels. Dampak tindakannya, 26 orang tewas serta 20 yang lain terluka. Kelley ditembak 2 kali oleh seorang masyarakat pria saat beliau keluar dari gedung gereja. Kelley ini melarikan diri dengan SUVnya sehabis dikejar serta ditemui tewas dengan sebagian cedera tembakan, tercantum tembakan di kepala yang dilakukannya sendiri. Kejadian ini ialah kejadian penembakan massal sangat memadamkan yang dicoba oleh seseorang orang di Texas serta yang sangat memadamkan kelima dalam sejarah Amerika Serikat. Tidak hanya itu, serbuan ini ialah serbuan sangat memadamkan di tempat ibadah di Amerika serta sukses mengalahkan rekor penembakan gereja Charleston pada tahun 2015 serta penembakan kuil Buddha Waddell pada tahun 1991. Kelley tadinya sudah dilarang membeli ataupun menggenggam senjata api ataupun amunisi sebab beliau sudah melaksanakan kekerasan dalam rumah tangga oleh pengadilan militer saat ia masih tercampur dalam Angkatan Udara Amerika Serikat. Pihak Angkatan Udara yang gagal memasukkan rekam jejak ini ke dalam tumpuan informasi FBI. Tumpuan informasi ini dipakai oleh National Instant Check System buat mengetahui apakah seorang boleh membeli senjata api ini ataupun tidak. Angkatan Udara AS mulai meninjau ulang sistemnya sehabis terbentuknya kejadian ini.

Baca Juga : Mantan Wakil Sheriff Diburu Atas Penembakan Brutal Di Texas

– Walmart El Paso, Texas
Penembakan El Paso atau pembantaian El Paso terjadi pada hari Sabtu, 3 Agustus 2019 pukul 10.00 waktu setempat (UTC 16.00 UTC) di Wal-Mart Department Store di El Paso, Texas, Amerika Serikat. Penembakan massal , 23:00 WIB). Serangan itu menewaskan 22 orang serta juga melukai sedikitnya 26 orang. Ini merupakan penembakan massal yang paling mematikan di Amerika Serikat pada tahun 2019, dan itu hanya berjarak sekitar 13 jam dari waktu penembakan massal lainnya di Dayton, Ohio. FBI sedang melakukan penyelidikan untuk menentukan apakah serangan ini dapat diklasifikasikan sebagai kejahatan rasial atau terorisme keluarga. Penyerangan tersebut dilakukan oleh pelaku dan ditangkap oleh polisi tak lama kemudian. Polisi yakin bahwa pelaku menerbitkan manifesto nasionalis kulit putih dan manifesto anti-imigrasi yang disebut “Inconvenient Truth” di situs web 8chan beberapa jam sebelum serangan. Dalam deklarasi itu, penulis mendukung serta termotivasi karena penembakan masjid Christchurch, menganggap terpengaruh karena teori konspirasi genosida kulit putih, mendesak pembersihan etnis Hispanik di Texas, serta menolak” percampuran suku bangsa”. Terdakwa, Patrick Wood Crusius( 21 tahun), mengikuti akun- akun kanan pengganti serta pro- Donald Trump di media sosial. 2 polisi mengatakan kalau sehabis Crusius ditahan, beliau memberitahu penyidik kalau beliau” mau menembak orang Meksiko ini sebanyak-banyaknya.” Dengan 22 korban jiwa, penembakan massal ini merupakan penembakan massal sangat memadamkan ketiga dalam sejarah Texas, serta sangat memadamkan ketujuh dalam sejarah AS modern. Pada saat peristiwa berlangsung penembakan ini pula yang sangat memadamkan pada tahun 2019, serta sangat memadamkan di AS sehabis penembakan gereja Sutherland Springs di Texas pada 5 November 2017.

Related Post